NETWORK
LAYER
Fundomental
memiliki beberapa komponen yaitu:
a.
Aplication Layer berfungsi antar muka
(interface) aplikasi dengan jaringan
dalam membantu pengaksesan jaringan serta mendefinisikan spesifikasi
aplikasi untuk data berkomunikasi di dalam jaringan computer.
b.
Transport Layer berfungsi unutk memceah
paket data kedalam beberapa buah unit paket data, memberikan penomoran
untuk setiap pemecahan paket data, serta
membantu di dalam proses datagram paket data, terkait dengan pemecahan paket
data menjadi unit-unit kecil.
c.
Network Layer memilik fungsi unutk
membantu di dalam mendefinikan alamat computer di dalam jaringan melalui tatap
muka sistem operasi dan aplikasi yang disebut IP (Internet Protocol), terlibat
dalam proses routing, serta membantu dalam pembuatan header dari paket data
(Packet Header).
Pengertian (Internet
Protocol) IP Address
IP Address
merupkan alamat indentifikasi dalam bentuk alamat secara numeric (desimal atau
bilangan binary) yang diberlakukan kepada semua computer dan perangkat terhubung
lainnya didalam jaringan untuk proses komunikasi dan transmisi pakaet data.
Manfaat
(Internet Protocol) IP Address
Manfaat dari
pengalamatan (Internet Protocol) IP Address adalah:
a.
Memeberikan alamat dan identitas unik
untuk setiap computer dan perangkat yang terhubung ke dalam jaringan computer.
b.
Memudahkan di dalam proses routing unutk
menekan rute yang harus ditempuh oleh paket data di dalam perjalanannya ke
komputer tujuan.
c.
Memudahkan didalam proses komunikasi di
dalam jarigan komputer.
IPV4 dan IPV6
a.
IPV4 atau IP address versi 4 yang umum
dipakai saat ini, terdiri dari 4 oktet dimana setiap oktet mampu menangani 255
buah komputer di dalamnya. IPV4 hanya mampu menangani jumlah pengguna maksimal
sebanyak 255x255x255x255=4.228.250.625 buah komputer.
b.
IPV6 atau IPV address versi 6 merupakan
versi terbaru dengan ketebatasan daya tampung dengan 16 oktet (dengan satu
octet mampu memuat maksimal 255 buah komputer dan perangkat terhubung lainnya,
sehingga jumlah maksimal komputer dan perangkat komputer lainnya yang dapat
ditampung sekita 3,4 Triliyun.
Tata Cara
Pengalamatan (Internet Protocol) IP Address
a.
Desimal dan Binari
Tata
cara dengan desimal berupa angka 0 hingga 9 beserta kombinasinya dengan pemisah
titik (dot) diantara angka-angka agar pengguna dapat dengan mudah membaca IP
Address sedangakan dengan binari berupa angka 0 dan 1 yang dapat dibaca oleh
komputer.
b.
Net ID dan Host ID
Net
ID atau Network ID (network Identifer) merupakan bagian alamat dari jaringan
bersangkutan yang berfungsi unutk mengenali alamat jaringan tempat komputer
ataupun perangkat terhubung tersebut berasal, sedangan Host ID atau Host
Identifer merupakan alamat dari Host bersangkutan.
c.
Oktet
Oktet
merupakan jumlah bit yang ditampung oleh IP Address yanitu sebanyak 8 bit.
Nilai Oktet berkisar 0 hingga 255.
d.
Net Mask
Net
Mask merupkan bit 1 dan 0 (binari) untuk menyaring bagian jaringan dari almat
yang berbasis Intenet Protocol (IP Address), sehingga hanya bagian komputer
host (Host ID) yang tersisa dan ditampilkan.
e.
Subnet Mask
Subnet
Mask merupkan 32 bit alamat yang membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk
Network Address dan Host Network.
f.
Subnetting
Subnetting
merupakan proses untuk melakukan subnet pada pengalamatn jaringan komputer
berbasis IP Address dengan menggunakan Net Mask dan Subnet Mask.
g.
CIDR atau Classless Inter Domain Routing
merupakan proses sebagai solusi untuk efisiensi didalam alokasi IP Address yang
dilakukan pada pengkelasan yang ada.
1. Kelas
A pada IPV4 merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan berskala besar yang
dimulai dari 1.0.0 hingga
127.255.255.255.
2. Kelas
B pada IPV4 merupakan kelas yang disarankan pada kelas yang berskala menengah ke atas yang dimulai dari
128.0.0.0 hingga 191.255.255.255.
3. Kelas
C pada IPV4 merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan yang berskala kecil
yang dimulai dari 192.0.0 hingga 223.355.355.355.
Network Layer
pada pada Cloud Computing
a.
IAAS
(Infrastructure As A Service) dalam network layer berguna dalam
infrastruktur jaringan.
b.
PAAS (Platfrom As A Service) dalam
network layer berguna untuk melakukan pengembangan yang lebih fleksibel.
c.
SAAS (Software As A Service) dalam
network layer berguna untuk memudahkan dalam mengakses IP Address.
Network Layer
pada IPV4 dan IP6
a.
Network layer pada IPV4 untuk
mendefinikan alamat komputer dengan IP Address dengan menggunakan NAT (Network
Address Translation) yaitu dengan cara membagi, mengubah dan memodifikasi informasi
dari IP Address di dalam network layer.
b.
Network Layer pada IPV6 untuk
mendefinikan alamat komputer dengan IP Address dengan IOT (Internet oh Things)
yang digunakan sebagai teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian,
komunikasi dan kerja sama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan
intenet karena Iinformasi dari IP Address di dalam network layer.
c.
Network Layer pada IPV6 untuk mendefinikan
alamat komputer dengan IP Address dengan IOT (Internet oh Things) yang
digunakan sebagai teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi
dan kerja sama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan intenet karena
Iinformasi dari IP Address di dalam network layer.
d.
Network Layer pada IPV6 untuk
mendefinikan alamat komputer dengan IP Address dengan IOT (Internet oh Things)
yang digunakan sebagai teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian,
komunikasi dan kerja sama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan
intenet karena IPV6 memilik daya tampung oktet yang lebih besar.
Network Layer pada WSN
Integrasi WSN pada Internet
Pada M2M/IOT terdapat empat buah integrasi. Keempat integrasi tersebut mencangkup integrasi benda fisik, data,semantik,ta de dan pengetahuan . Berikut adalah penjelasan dari setiap integrasi yang ada beserta dengan elemennya masing-masing :
1. Integrasi benda fisik (things integration)
Integrasi benda fisik (things intregrations) terjadi antara dunia digital (digital world) dan dunia nyata (real world).
2. Integrasi data (Data integrations)
Integrasi data (Data integrations) terjadi antara dunia digital (digital word) dan dunia jaringan komputer / internet (computer world).
3. Integrasi semantik (sematic integrations)
Integrasi semantik (sematic integrations) terjadi antara dua jaringan komputer / internet (computer network world) dan dunia nyata (real world).
4. Integrasi pengetahuan ( knowledge integration)
5. Integrasi pengetahuan ( knowledge integration) tejadi antara pengguna, masyarakat, dan komunitas yang mengembangkan dan memanfaatkan M2M/IOT.
1. Node Sensor
Node Sensor berfungsi sebagai node yang melakukan proses sensor terhadap lingkungan di mana Wireless Sensor Network diimplementasikan, untuk memperoleh sejumlah data, yang kemudian dikirimkan ke server secara online melalui internet.
2. Node Router
Node Router pada Wireless Sensor Network bekerja sebagaimana halnya Router pada jaringan komputer umumnya. Node Rauter bertindak sebagai Router yang bertugas untuk menentukan rute untuk pengiriman alamat dari sumber asal ke alamat tujuan. Dalam hal ini Node Router memiliki tiga fungsi utama :
a. Untuk membuat rute di dalam pengiriman dan penerimaan paket data dari satu node sensor ke node sensor lainnya.
b. Untuk membuat rute di dalam pengiriman dan penerimaan paket data dari node sensor ke database server Wireless Sensor Network (WNS).
c. Untuk membuat rute di dalam pengiriman dan penerimaan paket data dari database server Wireless Sensor Network (WNS) ke node sensor.
3. Node Gateway (Sink Node)
Di dalam jaringan komputer, Gateway di ibaratkan sebagai pintu keluar masuknya data (baik dalam bentuk pesan, dokumen, dan file digital lainnya) dari komputer asal ke komputer tujuan maupun sebaliknya.
Demiklian juga halnya dengan Node Gateway atau di sebut juga dengan Sink Node. Node Gateway menjadi Node yang bertindak sebagai pintu gerbang keluar masuk paket data yang dikirimkan oleh Node sensor dan di terima oleh komputerpusat data (server).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar